Rabu, 23 November 2016

Permainan Tradisional Sumatera Selatan Cak Ingking Gerpak



Cak Ingking Gerpak
1.      Nama permainan
Permainan ini banyak macamnya.  Disebut Cak Ingking Gerpak artinya para permain meloncat dengan kaki satu, kemudian melompat dengan kaki dua pada petak-petak yang telah ditentukan secara bergantian dan berulang-ulang.
2.      Peristiwa/waktu
Biasnya permainan cak ingking dimainkan pada waaktu siang hari saja, yaitu pagi, siang dan sore hari.  Kadang-kadang permainan ini dilakukan pada waktu sebelum masuk atau waktu istirahat disekolah.  Lama permainan, tidak dapat diketahui atau ditentukan sebelumnya.  Oleh karena iru yang lazim pada wakatu istirahat, maka selama waktu istirahat itulah biasanya lama permainan.  Jadi permainan ini pada dasarnya ialah untuk mengisi waktu seggang.
3.      Latar belakang sosial budaya
Permainan ini mengandung makna dan arti yang baik, karena anak secara tidak langsung di didik supaya dapat hidup bermasyarakat, kemudian norma dan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat supaya dapat dipatuhi dana dituruti, sebagaimana ia dapat mematuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam permainan Cak Ingking Gerpak.
4.      Latar belakang sejarah perkembanganya
Permainan ini di warisi dari generasi sebelumnya tanpa dapat mengetahui dengan tepat bilamana permainan ini di ciptakan.  Permainan masih terus dimainkan sampai sekarang, malah berkembang sampai kedaerah-daerah terpencil.
5.      Peserta permainan
Jumlah pemain minimal dua orang banyaknya tidak ditentukan atau dibatasi siapa saja boleh ikut sesta.  Tentu saja makin banyak peserta makin lama permainan berlangsung.  Usia pemain sekitar usia 6 - 13 tahun, karena permainan ini digemari dikalangan siswa sekolah dasar.
Namun demikian paara remaja juga masih sering melakukannya.  Jenis kelamin permainannya, biasanya anak-anak perempuan dan sering juga campuran antara anak laki-laki dan anak perempuan, tapi sangat jarang sekali kalau anak laki-laki saja.  Walaupun pemain dalam prakteknya satu-satu, tapi yang hadir menyaksikan permainan ini banyak seekali.  Mereka berkerumun diluar garis menyaksikan, sambil menjadi juru pinggiran.  Merka menyebutkan mati kalau umpamanya uncak jatuh diatas garis atau di luar garis.  Mereka menyebutkan ‘mati’.
6.      Peralatan/perlengkapan
Permainan cak ingking gerapak dilaksanakan din atas lapangan, oleh sebab itu tidak memerlukan peralatan.  Asal lapangannya cukup untuk membuat skets berupa garis-garis maka permainan Cak Ingking Gerpak sudah dapat dilaksanakan.  Jadi peralatan yang diperlukan terdiri dari:
-          Lapangan secukupnya.
-          Uncak, yaitu: pecahan genteng, atau boleh juga sekerat atau sepotong kayu kecil.
Mengenal pakaian para pemain tidak ditentukan, bebas seperti pakaian yang dipakai sehari-hari.
7.      Iringan permainan
Permainan cak ingking gerpak ini tidak memerlukan iringan lagu atau musik ataupun syair.  Jadi permainan ini dilaksanakan tanpa ada peralatan pengiring.  Kalaupun ada pengiring hanyalah merupakan hiburan tambahan diluar permainan.
8.      Jalannya permainan
Sebelumnya permainan dimulai dibuat gambar diatas tanah dengan garis atau dengan sagu, bagan atau skets cak ingking gerpak.  Kemudian dihitung beberapa orang yang akan main.  Minimal 2 orang.  Boleh banyak tidsk terbatas jumlahnya.  Biasanya sekitar 3 atau 5 orang.  Diadakan undian untuk menentukan siapa yang akan mendahului memulainya.  Cara undian dengan cara “SUIT”.
Perlum diketahui bahwa pada petak 1 – 2 – 3 dan 5 Cak Ingking Gepak ini dilakukan dengan jingkrak kaki satu.  Sedangkan pada petak 4 - 6 dan 7 dilakukan dngan kaki dua.  Sehingga Cak Ingking Gerpak ini seperti gambar manusia.  Petak 1 – 2  dan 3 kaki dan badanya.  Petak 4 merupakan telingganya.  Petak 5 merupakan lehernya.   Petak 6 merupakan muka, sedangkan petak 7 merupakan kepala/rambut.  Biasnya petak ini disebut dengan daerah gunung.
Aturan permainan:
Aturan memudahkan penyebutnya, kita sebut giliran pemin dengan si A, si B dan seterusnya permainan dilakukan dengan uruttan sebagai berikut:
a.       Babak I:
Si A memulai permainan, uncak diletakan pada petak 1. Petak yang ada uncak tidak boleh diinjak.  Walaupun uncak sendiri.  Si A permain pertama meloncat dengan kaki satu ke petak 2 – petak 3, kemudian pada petak 4 dengan kaki  dua, kemudian terus loncat dengan kaki satu lagi pada petak 5 kemudia pada petak 6 dan petak 7 dengan kaki dua.  Sesudah dari petak 7 (gunung) si A kembali lagi ke petak 6 - 5 -  4 -3.  Pada petak ke 2 bethenti sejenak untuk mengambil uncak dipetak 1, kemudian terus keluar.  Kemudia si A melanjutkan permainanyan dengan melempar pada petak 2.  Lalu mulai pada petak 1, meloncat melewati petak 2 (tidak boleh diinjak) ke petak 3.  Seterusnya 4 – 5 - 6 dan 7.  Kembali ke 7 – 6 – 5 - 4 berhenti ke petak 3 sebebtar untuk mengambil uncak pada petak 2 tadi, terus kembali 2-1 dan ke luar.  Begitu seterusnya selagi si A tidak mati karena uncak yang tidak mati melanjutkantujuannya untuk sampai pada petak 7 (gunung).   Dan si A menyelesaikan satu babak.
b.      Babak II:
Si A meletakan uncak diata tangan bagian kulit luar tangan.  Kemudian masuk petak 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 6 dan 7, pada petak 7 berhenti sebentar untuk melemparkan uncak dan berusaha agar dapat ditangkap si A disebut mati dan terjadi pengantian pemain.  Kalau dapat ditangkap si A terus petak 6 – 5 – 4 – 3 - 2 dan petak 1 dan terus keluar.  Dengan demikian tanpa ada rintingan si A sudah dapat menyelesaikan babak II, dan untuk selanjutnya meneruskan permainannya pada babak selanjutnya.
c.       Babak III:
Pada tahap selanjutnya si A meletakkan uncak di kaki (kanan) kemudian mengayunkannya dan masuk kerumah Cak Ingking Gerpak mulai dari petak 1 dan diteruskan ke petak 2 – 4 – 5 - 6 dan pada petak 7 uncak kaki tadi dilemparkan dan diangkat ke atas lalu ditangkap dengan tangan.  Dan kemudian terus ke petak 6 – 5 – 4 – 3 - 2 dan 1terus ke luar.  Si A tanpa rintangan dapat menyelesaikan babak 3, dan meneruskan kebabak selanjutnya.
d.      Babak IV:
Si A melemparkan uncaknyabke petak 7.  Kemudian si A menutup matanya untuk masuk ke petak 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 6 dan 7, sambil menutup mata si A menyebutkan “mati belum”, kalau si A terpijak garis maka penonton akan tamai-ramai menyebutkan mati.  Berarti terjadi pergantian, tapi kalau tidak maka si A terus melanjutkan permainannya.  Setelah sampai dengan tertutup mata (melek).  Uncak dilemparkan ke luar petak 1, dan si A meneruskan kepada babak selanjutnya.
e.       Babak V/akhir:
Permainan si A selanjutnya melemparkan uncak ke salah satu petak pada bagan cak ingking gerpak dengan melemparkan dari belakang.  Apabila uncak tidak kena garis atau tidak di luar, maka si A tidak berhasil membuat rumah, di sinilah finalnya si A karena sudah dapat menyelesaikan babak akhir yaitu membuat rumah.  Rumah ini dapat dipergunakan untuk tempat berpinjak kaki dua.  Rumah ini tidak dapat di pinjak atau dipergunakan oleh pemain lain karena petak ini menjadi milik si A.  Dalam bahasa daerah disebut balik bakul.  Permainan selanjutnya diserahkan pada giliran pemain  berikutnya.  Sedangkan si A sudah dinyatakan menang.
9.      Peranan masa kini
Peranan permainan Cak Ingking Gerpak ini masih diarasakan keuntungannya bagi perkembangan anak didik dan remaja.  Karena permainan ini sampai saat digemari, maka misi edukatif yang ada dalam permainan merupakan yang perlu dikembangkan untuk masa-masa yang akan datang.  Dan kalau mungkin di perlombakan pada hari-hari tertentu.
10.  Tanggapan masyarakat
tanggapan masyarakat terhadap permainan ini masih tetap baik.  Oleh sebab itu masyarakat menilainya sebagai permainan yang dapat diperhatikan untuk masa kini dan masa-masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar