Cak Ingking Gerpak
1.
Nama
permainan
Permainan ini banyak macamnya. Disebut Cak Ingking Gerpak artinya para
permain meloncat dengan kaki satu,
kemudian melompat dengan kaki dua pada petak-petak yang telah ditentukan secara
bergantian dan berulang-ulang.
2.
Peristiwa/waktu
Biasnya
permainan cak ingking dimainkan pada waaktu siang hari saja, yaitu pagi, siang
dan sore hari. Kadang-kadang permainan
ini dilakukan pada waktu sebelum masuk atau waktu istirahat disekolah. Lama permainan, tidak dapat diketahui atau
ditentukan sebelumnya. Oleh karena iru
yang lazim pada wakatu istirahat, maka selama waktu istirahat itulah biasanya
lama permainan. Jadi permainan ini pada
dasarnya ialah untuk mengisi waktu seggang.
3.
Latar
belakang sosial budaya
Permainan ini mengandung makna dan
arti yang baik, karena anak secara tidak langsung di didik supaya dapat hidup
bermasyarakat, kemudian norma dan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat
supaya dapat dipatuhi dana dituruti, sebagaimana ia dapat mematuhi dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam permainan Cak Ingking Gerpak.
4.
Latar
belakang sejarah perkembanganya
Permainan ini di warisi dari
generasi sebelumnya tanpa dapat mengetahui dengan tepat bilamana permainan ini
di ciptakan. Permainan masih terus
dimainkan sampai sekarang, malah berkembang sampai kedaerah-daerah terpencil.
5.
Peserta
permainan
Jumlah pemain minimal dua orang
banyaknya tidak ditentukan atau dibatasi siapa saja boleh ikut sesta. Tentu saja makin banyak peserta makin lama
permainan berlangsung. Usia pemain sekitar
usia 6 - 13 tahun, karena permainan ini digemari dikalangan siswa sekolah
dasar.
Namun demikian paara remaja juga
masih sering melakukannya. Jenis kelamin
permainannya, biasanya anak-anak perempuan dan sering juga campuran antara anak
laki-laki dan anak perempuan, tapi sangat jarang sekali kalau anak laki-laki
saja. Walaupun pemain dalam prakteknya
satu-satu, tapi yang hadir menyaksikan permainan ini banyak seekali. Mereka berkerumun diluar garis menyaksikan,
sambil menjadi juru pinggiran. Merka menyebutkan
mati kalau umpamanya uncak jatuh diatas garis atau di luar garis. Mereka menyebutkan ‘mati’.
6.
Peralatan/perlengkapan
Permainan cak ingking gerapak
dilaksanakan din atas lapangan, oleh sebab itu tidak memerlukan peralatan. Asal lapangannya cukup untuk membuat skets
berupa garis-garis maka permainan Cak Ingking Gerpak sudah dapat
dilaksanakan. Jadi peralatan yang
diperlukan terdiri dari:
-
Lapangan secukupnya.
-
Uncak, yaitu: pecahan
genteng, atau boleh juga sekerat atau sepotong kayu kecil.
Mengenal
pakaian para pemain tidak ditentukan, bebas seperti pakaian yang dipakai
sehari-hari.
7.
Iringan
permainan
Permainan cak ingking gerpak ini
tidak memerlukan iringan lagu atau musik ataupun syair. Jadi permainan ini dilaksanakan tanpa ada
peralatan pengiring. Kalaupun ada
pengiring hanyalah merupakan hiburan tambahan diluar permainan.
8.
Jalannya
permainan
Sebelumnya permainan dimulai dibuat
gambar diatas tanah dengan garis atau dengan sagu, bagan atau skets cak ingking
gerpak. Kemudian dihitung beberapa orang
yang akan main. Minimal 2 orang. Boleh banyak tidsk terbatas jumlahnya. Biasanya sekitar 3 atau 5 orang. Diadakan undian untuk menentukan siapa yang
akan mendahului memulainya. Cara undian
dengan cara “SUIT”.
Perlum diketahui bahwa pada petak 1
– 2 – 3 dan 5 Cak Ingking Gepak ini dilakukan dengan jingkrak kaki satu. Sedangkan pada petak 4 - 6 dan 7 dilakukan
dngan kaki dua. Sehingga Cak Ingking
Gerpak ini seperti gambar manusia. Petak
1 – 2 dan 3 kaki dan badanya. Petak 4 merupakan telingganya. Petak 5 merupakan lehernya. Petak 6 merupakan muka, sedangkan petak 7
merupakan kepala/rambut. Biasnya petak
ini disebut dengan daerah gunung.
Aturan
permainan:
Aturan memudahkan penyebutnya, kita
sebut giliran pemin dengan si A, si B dan seterusnya permainan dilakukan dengan
uruttan sebagai berikut:
a. Babak
I:
Si A memulai permainan, uncak
diletakan pada petak 1. Petak yang ada uncak tidak boleh diinjak. Walaupun uncak sendiri. Si A permain pertama meloncat dengan kaki
satu ke petak 2 – petak 3, kemudian pada petak 4 dengan kaki dua, kemudian terus loncat dengan kaki satu
lagi pada petak 5 kemudia pada petak 6 dan petak 7 dengan kaki dua. Sesudah dari petak 7 (gunung) si A kembali
lagi ke petak 6 - 5 - 4 -3. Pada petak ke 2 bethenti sejenak untuk mengambil
uncak dipetak 1, kemudian terus keluar.
Kemudia si A melanjutkan permainanyan dengan melempar pada petak 2. Lalu mulai pada petak 1, meloncat melewati
petak 2 (tidak boleh diinjak) ke petak 3.
Seterusnya 4 – 5 - 6 dan 7.
Kembali ke 7 – 6 – 5 - 4 berhenti ke petak 3 sebebtar untuk mengambil
uncak pada petak 2 tadi, terus kembali 2-1 dan ke luar. Begitu seterusnya selagi si A tidak mati
karena uncak yang tidak mati melanjutkantujuannya untuk sampai pada petak 7
(gunung). Dan si A menyelesaikan satu
babak.
b. Babak
II:
Si A meletakan uncak diata tangan
bagian kulit luar tangan. Kemudian masuk
petak 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 6 dan 7, pada petak 7 berhenti sebentar untuk
melemparkan uncak dan berusaha agar dapat ditangkap si A disebut mati dan
terjadi pengantian pemain. Kalau dapat
ditangkap si A terus petak 6 – 5 – 4 – 3 - 2 dan petak 1 dan terus keluar. Dengan demikian tanpa ada rintingan si A
sudah dapat menyelesaikan babak II, dan untuk selanjutnya meneruskan
permainannya pada babak selanjutnya.
c. Babak
III:
Pada tahap selanjutnya si A
meletakkan uncak di kaki (kanan) kemudian mengayunkannya dan masuk kerumah Cak
Ingking Gerpak mulai dari petak 1 dan diteruskan ke petak 2 – 4 – 5 - 6 dan
pada petak 7 uncak kaki tadi dilemparkan dan diangkat ke atas lalu ditangkap
dengan tangan. Dan kemudian terus ke
petak 6 – 5 – 4 – 3 - 2 dan 1terus ke luar.
Si A tanpa rintangan dapat menyelesaikan babak 3, dan meneruskan kebabak
selanjutnya.
d. Babak
IV:
Si A melemparkan uncaknyabke petak
7. Kemudian si A menutup matanya untuk
masuk ke petak 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 6 dan 7, sambil menutup mata si A
menyebutkan “mati belum”, kalau si A terpijak garis maka penonton akan
tamai-ramai menyebutkan mati. Berarti
terjadi pergantian, tapi kalau tidak maka si A terus melanjutkan permainannya. Setelah sampai dengan tertutup mata
(melek). Uncak dilemparkan ke luar petak
1, dan si A meneruskan kepada babak selanjutnya.
e. Babak
V/akhir:
Permainan si A selanjutnya
melemparkan uncak ke salah satu petak pada bagan cak ingking gerpak dengan
melemparkan dari belakang. Apabila uncak
tidak kena garis atau tidak di luar, maka si A tidak berhasil membuat rumah, di
sinilah finalnya si A karena sudah dapat menyelesaikan babak akhir yaitu
membuat rumah. Rumah ini dapat
dipergunakan untuk tempat berpinjak kaki dua.
Rumah ini tidak dapat di pinjak atau dipergunakan oleh pemain lain
karena petak ini menjadi milik si A.
Dalam bahasa daerah disebut balik bakul.
Permainan selanjutnya diserahkan pada giliran pemain berikutnya.
Sedangkan si A sudah dinyatakan menang.
9.
Peranan
masa kini
Peranan permainan Cak Ingking
Gerpak ini masih diarasakan keuntungannya bagi perkembangan anak didik dan
remaja. Karena permainan ini sampai saat
digemari, maka misi edukatif yang ada dalam permainan merupakan yang perlu
dikembangkan untuk masa-masa yang akan datang.
Dan kalau mungkin di perlombakan pada hari-hari tertentu.
10.
Tanggapan
masyarakat
tanggapan masyarakat terhadap
permainan ini masih tetap baik. Oleh
sebab itu masyarakat menilainya sebagai permainan yang dapat diperhatikan untuk
masa kini dan masa-masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar